Sudahkah anda berkunjung ke sebuah danau? Jika sudah, mungkin warna airnya sama saja dengan danau-danau yang lain. Tapi jika anda pergi ke danau Ende di NTT, anda akan menemukan danau dengan warna yang berbeda dengan danau yang ada di Indonesia. Selain itu disini bukan hanya satu danau, namun terdapat tiga danau dengan warna yang berbeda disetiap danaunya.
Danau Kelimutu |
Danau ini dinamakan dengan danau Kelimutu yang jika kalimatnya dipisah menjadi "keli" "mutu". Keli artinya gunung dan mutu artinya mendidih. Masyarakat yang tinggal disini mempercayai tentang arwah yang sudah meninggal pasti akan menuju ke danau ini. Dan akan masuk ke dalam salah satu danau sesuai dengan perbuatannya. Mungkin hampir sama dengan cerita budha tentang reinkarnasi. Ini tertulis lengkap di prasasti di Puncak Kelimutu. Jadi tak heran jika tempat ini sangat di kramatkan dan sangat di jaga kebersihannya terbukti tidak ada satupun tulisan yang tidak bertanggung jawab menempel di tempat itu.
Di perjalanan menuju ke danau ini, anda akan di suguhi dengan keindahan Panorama alamnya sangat menawan. Bukit dan lembah hijau, diselingi pesawahan layaknya di Ubud yang akan memanjakan mata wisatawan. Gunung Kelimutu (1.640 mdpl) berada di dalam kaldera Sokoria bersama Gunung Kelido (1.641 mdpl) dan Gunung Kelibara (1.630 mdpl). Jadi anda tidak akan mengingat lagi rasa capek dan lelah dalam perjalanan.
Awalnya warna dari danau ini terjadi karena ada tiga sisa kaldera yang mencerminkan perpindahan puncak erupsi. dari Ketiga kaldera itu membentuk danau kawah dengan warna air dan diameter bervariasi. Tiap danau pun memiliki namau yang unik yaitu Tiwu Ata Polo (Danau Merah), Tiwu Nua Muri Koo Fai (Danau Hijau) dan Tiwu Ata Mbupu (Danau Biru). Meski begitu, tetap saja danau ini kadang berubah warna yang berbeda dengan warna yang seharusnya muncul sesuai namanya. Hal ini karena disebabkan oleh Mineral yang larut dalam air dan perubahan cuaca yang kadang tak terduga membuat danau ini menjadi danau misterius karena susah di tebak akan muncul warna apa.
Posting Komentar